Beberapa Poin Sistem Keselamatan Pada Bus

Sistem keselamatan bus menjadi faktor penting bagi suatu bus untuk dikatakan layak dijalankan atau tidak. Di Indonesia sendiri sebuah bus dapat dikatakan terbaik apabila telah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Di bawah ini beberapa poin sistem keselamatan pada bus yang perlu Anda ketahui.

Sistem Keselamatan Bus Bagian Pengereman

Beberapa poin sistem keselamatan pada bus bagian pengereman dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

  • Antilock Brake System (ABS)

Pentingnya poin sistem keamanan ABS yaitu agar dapat menghindari apabila terjadi penguncian pada roda saat bus direm secara mendadak. Sebelumnya sistem rem tromol terlebih dahulu digunakan untuk pengereman atau penghentian laju bus. Namun sistem tersebut tidak cukup mampu membuang debu dan panas secara cepat.

Sehingga saat ini ABS muncul sebagai salah satu inovasi pada sistem keselamatan bagian pengereman. Sistem ini membuat bus tidak akan mengalami penguncian roda bila bus direm secara mendadak. Karena pengeraman secara mendadak dapat membahayakan penumpang sekaligus pengemudi dimana kecelakaan bisa saja terjadi. ABS memiliki kemampuan berhenti yang cepat dan stabil terutama di jalan bersalju dan berair.

Sistem ABS memiliki modul, sensor serta komputer yang terintegrasi pada ECU (Electronic Control Unit) yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan pengereman roda agar tidak ada roda yang melambatnya lebih cepat sehingga menyebabkan selip pada bus.

  • Continuous Braking Limiter (CBL)

Sistem CBL sangat membantu pada jalan menurun. Dimana pada jalan panjang yang menurun, biasanya pengemudi secara tidak sadar mengemudi dengan kecepatan yang melebihi batas yang ditetapkan sehingga tidak dapat mengontrol pengereman, pada kondisi ini CBL akan membatas kecepatan dari bus. Jadi adanya fitur CBL ini untuk menjaga kecepatan bus tetap stabil.

  • Electronic Brake System (EBS)

EBS bersinergi dengan ABS. Dimana EBS mampu melakukan kontrol pada setiap tekanan yang bervariasi yang selanjutnya akan didistribusikan pada masing-masing roda dengan tergantung pada muatan, kondisi jalan, kecepatan dan lain sebagainya. EBS berusaha untuk membuat bus berhenti seketika dalam beberapa kasus sehingga tidak mengalami selip.

EBS dapat menghemat bahan bakar dengan cara membantu tarikan rem dimana tekanan pedal rem diteruskan secara elektronik. EBS mampu mengurangi sudut tikungan akibat ketidakseimbangan antara alur ban kiri dan kanan. Dimana saat diaktifkannya pengeraman sistem EBS ini maka hanya ban sebelah saja yang berputar sehingga truk dapat berputar dengan sudut paling kecil. Jadi adanya fitur EBS ini membuat distribusi pengereman berjalan sesuai kebutuhan pada masing-masing ban.

  • Active Break Assist (ABA)

Sistem ABA membantu pengereman darurat apabila bus terdeteksi akan mengalami tabrakan atau bahaya.

  • Electronic Stabilty Control (ESC)

Singkatnya ESC akan mendeteksi apabila terjadi hilang kontrol kemudi sehingga ESC akan mengatur rem. Selain itu ESC berfungsi mengurangi tenaga mesin hingga posisi kembali stabil saat terjadi lepas kendali.

Sistem Keselamatan Lainnya pada Bus

  • Anti-slip Regulation

Sistem ini membantu saat bus dihadapkan pada medan licin. Fitur ini akan menyalurkan tenaga seperlunya pada ban agar ban tetap dalam performa maksimal dengan begitu akan terhindar dari keadaan tergelincir dan slip.

  • Lane Depature Warning System (LDWS)

LDWS merupakan sebuah kamera yang memiliki fungsi memberi peringatan berupa suara atau tanda di panel dashboard bila bus keluar jalur. Letaknya di bagian depan atau spion bus.

Demikianlah beberapa poin sistem keselamatan pada bus yang perlu Anda ketahui. Sistem keselamatan menjadi aspek penting bila sebuah bus ingin dikatakan sebagai kendaraan terbaik.

Share Button